Indonesia Mengglobal Merayakan Ketangguhan Dalam Acara Ulang Tahunnya Ke-9

0
1088
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membuka rangkaian acara perayaan ulang tahun ke-9 Indonesia Mengglobal

“Gunakanlah masa pandemi ini, masa yang penuh tantangan ini, untuk berubah, untuk mengasah, untuk memperkaya kapasitas kita hingga kita dapat berlari lebih cepat dan mampu bersaing dengan dunia,” ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada pesan sambutannya di acara ulang tahun ke-9 Indonesia Mengglobal pada hari Sabtu, 28 Agustus 2021.

Sambutan tersebut membuka rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 anak muda Indonesia dari berbagai wilayah di Indonesia dan belahan dunia lainnya. Acara yang bertemakan Celebrating Resilience ini terdiri 2 sesi Inspiring Talk dan 7 sesi Virtual Education Fair, dimana anak-anak muda yang beraspirasi untuk studi di luar negeri bisa terhubung dengan berbagai kedutaan maupun institusi penyedia beasiswa dari negara yang dituju. Dalam menyelenggarakan acara ini, Indonesia Mengglobal berkolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Telkom Indonesia, End Game, School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia.

Sesi pertama inspiring talk dengan subtema “Breaking the odds and overcoming hardship” dipandu oleh Siti Octrina Malikah, atau Riri, yang pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia Mengglobal tahun 2020-2021. Hadir dalam sesi tersebut diantaranya Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan RI tahun 2011-2014), Dwi Larso (Direktur Beasiswa LPDP), Ramona Harimurti (Sekretaris PT. SMI Persero), dan Raeni (Kandidat Doktor University of Birmingham). 

Para pembicara sesi Inspiring Talk pertama
Para pembicara sesi Inspiring Talk pertama

Fokus sesi pertama webinar ini tidak jauh dari tema hari jadi Indonesia Mengglobal ke-9, yaitu perayaan dan penghargaan atas resiliensi atau daya juang, khususnya di tengah-tengah pandemi Covid-19. Para panelis di sesi ini menggaungkan pesan bagi anak-anak muda supaya tidak menyerah setiap ada kegagalan dan fokus untuk meningkatkan kompetensi diri untuk jangka panjang.

“Sejak dahulu, bahkan sejak tahun 1928 di masa pencetusan Sumpah Pemuda, perubahan menuju ke arah yang lebih baik selalu dipelopori oleh anak muda berprestasi dan berpendidikan. Contohlah pemuda-pemuda Boedi Oetomo dan para pejuang kemerdekaan tahun 1945. Mereka pantang menyerah dalam berkompetisi di ranah global dan bergaul dengan orang dari berbagai latar belakang. Ini yang harus diteladani oleh anak-anak muda yang mencari beasiswa,” tutur tegas Gita Wirjawan pada sesi tersebut. 

Raeni mengamini pendapat Pak Gita dan menambahi nasihatnya. “Penerima beasiswa seharusnya punya daya juang tinggi,” ucapnya. “Menurut saya, orang-orang yang menerima beasiswa idealnya adalah orang yang ingin membawa perubahan bagi negara dan ingin memberikan manfaat pada masyarakat luas. Untuk itu, mereka tidak boleh mundur saat mengalami kesulitan,” ujar Raeni.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI memberikan sambutan untuk sesi Inspiring Talk kedua
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI memberikan sambutan untuk sesi Inspiring Talk kedua

Sesi Inspiring Talk kedua dengan subtema “Fostering innovation to address social challenges” dibuka dengan video sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Makarim. Senada dengan pesan kunci dari sesi sebelumnya, ia mengatakan, “salah satu dukungan yang bisa teman-teman berikan adalah dengan menciptakan beragam inovasi yang akan mendukung kualitas pendidikan. Jangan ragu untuk menjalin kolaborasi lintas negara dan lintas sektor. Sebarkan semangat kebhinekaan global dimanapun teman-teman berada. Mari tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang toleran dan mampu berkolaborasi untuk menjawab berbagai tantangan global.”

Sesi ini dipandu oleh Presiden Indonesia Mengglobal 2021-2022 Dwinanda Ardhi Swasono, dan menghadirkan Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Dino Patti Djalal (Juru Bicara Presiden 2004-2010), Ayu Kartika Dewi (Staf Khusus Presiden Republik Indonesia), dan Marissa Anita (Jurnalis dan Aktris). 

Para pembicara di sesi ini menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan dan menjawab kebutuhan masyarakat. Selain itu, mereka juga mengajak anak-anak muda untuk tidak takut pada kegagalan dan memilih lingkup pergaulan yang bisa mendukung dalam mewujudkan impian. “Relationships can carry you far. Apabila kita sering terekspos dengan lingkungan orang-orang yang hebat, maka lama-lama kita akan tertular,” ucap Dino Patti Djalal dalam sesi tersebut. 

Pesan serupa disampaikan oleh Marissa Anita. “Kenalilah diri sendiri dahulu. Tanyakanlah, aku orang yang seperti apa? Setelah kita tahu jawabannya, barulah kita bisa mencari komunitas yang mendukung,” ujarnya.

Para pembicara sesi kedua Inspiring Talk
Para pembicara sesi Inspiring Talk kedua

Kedua sesi Inspiring Talk tersebut dilanjutkan oleh Virtual Education Fair yang dihadiri oleh lembaga-lembaga seperti LPDP, Education USA, Australia Awards, British Council dan British Embassy, Erasmus+, Nuffic Neso, dan Japan University Consortium. Pameran  pendidikan daring ini mempermudah anak-anak muda Indonesia untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan diri dalam menempuh peluang studi di luar negeri. 

Rangkaian acara ulang tahun ini didasari oleh semangat para pendiri Indonesia Mengglobal. Pada tahun 2012, beberapa mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di universitas-universitas terbaik di Amerika Serikat memulai platform Indonesia Mengglobal untuk berbagi informasi mengenai kesempatan untuk melanjutkan studi di luar negeri. Mereka percaya bahwa anak-anak muda Indonesia memiliki potensi besar untuk mengejar peluang pendidikan di institusi-institusi terbaik di dunia, namun keterbatasan informasi mengenai program dan beasiswa yang tersedia, ditambah dengan kurangnya bimbingan, sering menjadi kendala. Sejak itu, Indonesia Mengglobal telah berkembang sebagai portal informasi terpercaya serta  memfasilitasi diskusi bagi masyarakat Indonesia yang ingin belajar, berkarya, dan berdaya di kancah dunia.

Saksikanlah rekaman acara tersebut di kanal YouTube Indonesia mengglobal.

***

Laporan ditulis oleh Nefertiti Karismaida, Karin Silitonga, dan Arnachani Riaseta.


BAGIKAN
Berita sebelumyaResilience and Working At One’s Own Pace: Nadira Sjarif’s Story
Berita berikutnyaKuliah di Edinburgh, Apa yang Perlu Diketahui?
Perjalanan Indonesia Mengglobal diawali pada tahun 2012, ketika beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Stanford University menyadari terbatasnya informasi mengenai belajar dan bekerja di luar negeri. Pada tanggal 9 Maret 2012, artikel pertama Indonesia Mengglobal mengenai tips-tips aplikasi universitas dan beasiswa di luar negeri sukses dipublikasikan. Melalui semangat untuk berbagi tersebut, Indonesia Mengglobal telah mempublikasikan lebih dari 900 artikel mengenai pengalaman belajar dan bekerja di luar negeri yang ditulis oleh lebih dari 500 kontributor, dengan hampir 30,000 subscribers. Setiap tahunnya, Indonesia Mengglobal juga dijalankan oleh puluhan relawan terpilih yang bersemangat untuk menyebar manfaat lebih jauh lagi melalui program mentorship dan annual seminar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here