Master of International Management, Portland State University

0
1919

Sebelum memutuskan untuk melamar ke program magister bisnis, saya melakukan riset untuk menentukan program apa yang akan saya tempuh. Secara pribadi saya menginginkan program yang memiliki kajian internasional, namun dengan spesialisasi kawasan Asia dan sekitarnya. Mengapa? Hal tersebut tidak lepas dari keinginan untuk kembali bekerja di tanah air seusai menyelesaikan studi. Jika program yang saya pilih fokus pada kawasan Asia, tentu akan jauh lebih terarah dan mudah diaplikasikan pada pekerjaan saya kelak.

Setelah menyadari program seperti apa yang saya inginkan, saya memutuskan untuk mendaftar early admission ke program Master of International Management, School of Business Administration di Portland State University. Mengapa? Saya punya dua alasan. Pertama, program ini dapat diselesaikan dalam waktu 15 bulan dan memiliki tiga konsentrasi pilihan: International Finance, Global Marketing, dan Global Supply Chain Management. Kedua, program ini mempunyai kajian khusus Asia Pasifik, dengan mata kuliah wajib Mandarin atau Bahasa Jepang. Dalam kajian ini, ada program Asia Field Trip yang berlangsung selama tiga minggu pada saat Winter Term dengan mengunjungi tiga negara: Cina, Jepang, dan Vietnam. Tujuan dari program ini ialah untuk memberi kesempatan mengunjungi perusahaan atau organisasi multinasional dan lokal di ketiga negara tersebut. Microsoft, Toyota, Nokia, dan Lenovo merupakan beberapa perusahaan yang telah dikunjungi pada Asia Field Trip tahun-tahun sebelumnya. Tentu ini adalah nilai tambah dari program ini karena dapat merasakan dan mengaplikasikan secara langsung pengetahuan yang didapat di ruang kelas dan sekaligus mempraktekan Bahasa Mandarin atau Jepang yang telah dipelajari. Singkatnya, program ini cocok sekali dengan kriteria magister bisnis yang saya inginkan.

 

Selain itu, keunggulan dari program ini adalah besarnya presentase mahasiswa internasional (lebih dari 45%) pada tiap angkatan. Pada angkatan saya sebagian besar berasal dari Cina, Taiwan, Thailand, dan Bolivia. Hal ini membuat dinamika diskusi dan teamwork menjadi amat bervariasi dan bergairah karena masing-masing mahasiswa akan membawa serta pengalaman dan budaya asalnya. Saya sendiri merasakan manfaat yang besar dari tingginya keberagaman etnik dan budaya ini, terlebih lagi saat mengerjakan berbagai tugas studi kasus. Perlu diingat pula bahwa tingginya keberagaman ini memerlukan tingkat toleransi yang tinggi saat mengerjakan tugas kelompok mengingat tiap-tiap individu memiliki keunikannya tersendiri dalam mengeksekusi ide-ide ke dalam sebuah tulisan maupun proyek bersama. Di akhir program, akan membuat International Business Research Project di mana hasilnya akan dinilai langsung oleh perusahaan dan organisasi yang dipilih sebagai obyek penelitian.

Secara umum, saya amat menikmati masa studi saya di program Master of International Management ini, dan tentunya berharap kemampuan berbahasa Mandarin saya dapat bermanfaat bagi kemajuan karir saya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here