New Zealand ASEAN Scholarships (NZAS)

2
3819
Fikha Fininda dan Dr Trevor Matheson, Duta Besar Selandia Baru

Para pemburu beasiswa atau yang berencana melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi biasanya mulai gelisah ketika memasuki bulan September. Nah, Selandia Baru bisa menjadi negara tujuan studi yang ideal bagi kalian, khususnya dikarenakan beasiswa bergengsi dari Pemerintah Selandia Baru, New Zealand ASEAN Scholarship (NZAS), akan dibuka 6 bulan lagi loh. Durasi yang pas sekali untuk berbenah diri, memperbaiki curriculum vitae, mencari-cari informasi tentang universitas dan program studi, serta menyusun rencana kedepannya lebih matang. Salah satu kolumnis IndonesiaMengglobal, Fikha Fininda, adalah penerima NZAS tahun 2017. Fikha menulis sebuah ulasan tentang NZAS berdasarkan pengalaman pribadinya, yuk kita kenalan lebih dekat dengan beasiswa ini.

* * *

Apa itu New Zealand ASEAN Scholarships (NZAS)?

New Zealand ASEAN Scholarships atau yang biasa disingkat sebagai NZAS adalah beasiswa bergengsi untuk calon mahasiswa dari negara ASEAN yang ingin melanjutkan studi di Selandia Baru. Melalui Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) Selandia Baru, beasiswa ini bertujuan untuk membentuk calon pemimpin berkualitas dengan dibekali pengetahuan dan kemampuan yang bermanfaat bagi negara asalnya.

Siapa yang bisa mendaftar beasiswa ini?

Pemerintah Selandia Baru menawarkan beasiswa ini kepada warga negara Indonesia (usia 23–39 tahun) setiap tahunnya untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3. Calon pelamar wajib berdomisili di wilayah Indonesia selama minimal 2 tahun pada saat mendaftar. Jadi jika kita berencana melamar S3 di tahun 2018, namun baru menyelesaikan studi S2-nya di luar Indonesia tahun 2017, maka kita tidak diperbolehkan mendaftar. Perlu dicatat bahwa beasiswa ini mengharuskan kita kembali ke Indonesia setelah selesai masa studi untuk memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia selama minimal 2 tahun.

Apakah ada kuota? Berapa orang yang dipilih di Indonesia?

Pelamar di Indonesia mencapai 1500 orang dan hanya sekitar 50–60 orang yang diterima per tahun baik jenjang S2 maupun S3.

Bidang keilmuan apa saja yang ditawarkan oleh NZAS?

Jika kamu berencana melamar beasiswa ini, kamu haru mengetahui bidang-bidang keilmuan apa saja yang menjadi prioritas mereka. Sebagai referensi, fokus utama mereka antara lain: energi terbarukan (renewable energy), pengembangan pertanian (agriculture development), manajemen risiko bencana (disaster risk management), pengelolaan sektor publik (public sector management) dan pengembangan sektor swasta (private sector development). Jadi, jika kita memiliki minat sesuai bidang keilmuan tersebut di atas, peluang untuk mendapatkan beasiswa akan lebih besar. Tetapi harus diingat, meskipun minat kita sudah sesuai dengan fokus utama NZAS, tidak ada jaminan pasti diterima loh.

Apa saja yang ditawarkan beasiswa ini?

NZAS mencakup komponen biaya berikut ini:

  • Biaya kuliah (tuition fee) dibayarkan langsung oleh MFAT kepada universitas tempat kita melanjutkan studi;
  • Setibanya di Selandia Baru, kita akan dibukakan rekening bank oleh universitas. Melalui rekening bank ini, mereka akan mengirimkan tunjangan kedatangan (settlement allowance) untuk membayar deposit apartemen, membeli buku, peralatan makan, dan biaya lainnya yang dibutuhkan untuk memulai hidup di sana;
  • Dua minggu kemudian, kita akan dikirimkan biaya hidup (living allowance). Tunjangan ini akan dikirimkan setiap dua minggu sekali untuk membiayai apartemen (yang dibayar mingguan), makan, dan transportasi;
  • Tiket pesawat di awal studi dan setelah studi selesai. Sebagai tambahan, NZAS juga memberikan reunion travel berupa tiket PP ke negara asal bagi mereka yang belajar lebih dari 2 tahun;
  • Asuransi kesehatan;
  • Pembuatan visa pelajar termasuk biaya pemeriksaan kesehatan (medical check-up) yang dipersyaratkan. Komponen biaya ini akan diganti setibanya di Selandia Baru, maka simpan bukti pembayarannya baik-baik ya;
  • Biaya tes IELTS bagi mereka yang telah lolos tahap wawancara namun belum memiliki hasil IELTS yang dibutuhkan. Bagi yang sudah punya seperti saya, biaya tes yang saya keluarkan akan diganti setibanya di Selandia Baru dengan menyerahkan bukti pembayaran asli; dan
  • English Language Training bagi mereka yang telah lolos tahap wawancara.

Bagi yang sudah berkeluarga, sayangnya beasiswa ini tidak memberikan tunjangan keluarga untuk anak dan pasangan. Maka jika kamu berencana memboyong keluarga untuk menemani selama studi di Selandia Baru, segala pengeluaran baik pengurusan visa, tiket pesawat dan biaya hidup bulanan harus ditanggung sendiri. Tetapi, bagi anak kita yang berusia wajib sekolah (di atas 5 tahun) akan disekolahkan serta pasangan kita bisa mendapatkan visa kerja dengan mudah.

Jadi, tidak perlu punya hasil IELTS dulu?

Iya, tidak perlu kok karena setelah lolos tahap wawancara mereka akan mengundang kita untuk mengikuti tes yang akan dibayarkan oleh mereka. Untuk bisa melanjutkan studi, kamu harus mendapatkan hasil IELTS dengan nilai keseluruhan minimal 6,5 dan tidak ada nilai per komponen (yaitu reading, writing, listening, speaking) yang di bawah 6,0. Berdasarkan pengalaman saya, karena saya sudah memiliki IELTS yang memenuhi syarat maka tidak perlu mengikuti tes IELTS ataupun English Language Training lagi, serta digolongkan sebagai direct entry awardee. Untuk mengetahui dan mempelajari IELTS lebih lanjut, bisa klik disini untuk artikel saya yang lainnya.

Apakah perlu keterima dulu di kampusnya?

Saya telah mendapatkan letter of acceptance (LoA) dari kampus tujuan saya sebelum proses seleksi NZAS dimulai. Tetapi pada dasarnya, NZAS tidak mengharuskan kita untuk mendapatkan LoA terlebih dahulu karena pihak NZAS akan membantu mendaftarkan kita. Namun, dari pengalaman saya, saya menjadi lebih percaya diri pada saat wawancara dikarenakan telah memiliki LoA sebelumnya.

Bagaimana cara mendapatkan LoA?

Ada 8 universitas di Selandia Baru yang bisa menjadi pilihan, yaitu University of Auckland, Massey University, Auckland University of Technology (AUT), Lincoln University, University of Otago, University of Waikato, University of Canterbury dan Victoria University of Wellington. Cara mendaftarnya cukup mudah dan tidak berbelit-belit. Pertama, kita masuk ke dalam situs resmi kampus tujuan lalu cari jurusan yang kita inginkan. Setelah itu, perhatikan baik-baik daftar mata kuliah, apakah sudah sesuai yang diinginkan lalu lihat apa saja persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan.

Waktu itu, saya mendaftar Master of Energy University of Auckland dengan mengisi data diri, menyertakan nilai IELTS, ijazah dan transkrip yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Inggris serta curriculum vitae. Untuk cara menerjemahkan dokumen bisa merujuk ke pengalaman saya disini. Jika seluruh persyaratan sudah dipenuhi, maka kita tinggal tunggu saja sampai mendapatkan LoA, nah LoA ini bisa kalian masukkan pada saat melamar NZAS.

Letter of Acceptance dari University of Auckland yang diterima oleh Fikha Fininda
Letter of Acceptance dari University of Auckland yang diterima oleh Fikha Fininda

 

Lalu bagaimana cara mendaftar NZAS?

Proses pendaftaran beasiswa ini dilakukan secara online melalui website ini, kemudian ikuti langkah-langkahnya. Jangan lupa username dan password kalian ya! Setelah login, kita akan diminta untuk mengisi data diri, maksimal 3 pengalaman bekerja yang relevan, maksimal 2 pilihan kampus tujuan serta menjawab beberapa pertanyaan seperti: kemampuan dan pengalaman apa yang diharapkan dari program studi yang diambil, kontribusi pasca studi seperti apa yang dapat kamu berikan untuk negara asal. Lalu untuk dapat mengenal pelamar lebih jauh, ada pertanyaan mengenai pengelolaan hubungan (relationship management) dan motivasi pribadi. Jangan lupa siapkan seluruh dokumen pendukung seperti ijazah dan transkrip yang sudah diterjemahkan, IELTS (jika ada), dan LoA (jika ada).

Kapan beasiswa ini dibuka?

Beasiswa ini dibuka pada awal tahun, biasanya di bulan Februari. Sebagai referensi, untuk tahun 2018, beasiswa ini dibuka pada tanggal 1 Februari dan tutup sekitar pertengahan bulan Maret waktu Wellington. Ayo rajin-rajin mengecek jadwal pembukaan beasiswa untuk tahun 2019 ya! Saran saya, masukkan aplikasi kalian paling lambat 10 hari sebelum deadline untuk mengurangi resiko jaringan internet yang bermasalah, karena banyak pelamar yang memasukkan aplikasi mereka mepet dengan deadline.

Setelah mendaftar lalu apa lagi tes selanjutnya?

Cerita sedikit, sekitar bulan April, muncul email dalam inbox saya yang memberi tahu bahwa saya lolos tahap seleksi awal (screening stage) dan masuk ke dalam long-list mereka. Ini artinya, aplikasi saya akan ditinjau lebih dalam sebelum dimasukkan ke dalam short-list mereka. Pada tanggal 30 Mei, tepat sebelum Dzuhur saya menerima telepon dari PT Scope Global Nusantara, yaitu perusahaan yang dikontrak oleh MFAT untuk memfasilitasi proses seleksi NZAS. Mereka mengatakan bahwa saya lolos ke dalam short-list mereka dan menanyakan apakah saya bersedia untuk diwawancara pada tanggal 6 Juni. Alhamdulillah, berkah di bulan Ramadan! Singkat cerita, saya mengiyakan dan bersiap mengumpulkan dokumen yang diperlukan pada saat hari H.

Sebagai tambahan, mulai tahun 2018, NZAS juga mengharuskan kita mengikuti tes psikometri sebelum mengikuti tes wawancara.

Dokumen dan pertanyaan apa saja yang ditanyakan pada saat wawancara?

Saya diminta untuk membawa salinan ijazah dan transkrip yang sudah dilegalisir, salinan IELTS (jika ada), salinan paspor dan detail pemberi rekomendasi (atasan di tempat bekerja). Wawancara berjalan selama kurang lebih 40 menit dengan 3 pewawancara dari pihak MFAT, PT Scope Global dan New Zealand Immigration. Pertanyaan yang diberikan meliputi program studi dan kampus yang dituju, apa relevasinya dengan kebutuhan pembangunan di Indonesia. Mereka tentu saja ingin mengetahui mengenai tujuan, kualifikasi, pengalaman, kesiapan, kontribusi ke negara asal, dan kemampuan berkomunikasi kita.

Setelah saya dinyatakan lolos wawancara, apa yang harus saya lakukan?

Sekitar bulan Juli, saya kembali mendapat email bahwa saya lolos interview dan lanjut ke tes IELTS, alhamdulillah. Karena saya sudah mempunyai IELTS, maka saya tidak perlu mengikuti tes tersebut, alhamdulillah (lagi) sehingga saya tinggal menunggu sampai pengumuman selanjutnya. Tetapi jika kalian belum memiliki hasil IELTS, maka kalian wajib mengikuti tes yang disediakan oleh pihak NZAS, tentu saja secara gratis.

Setelah IELTS, apa lagi?

Tanggal 29 September di pagi hari, ketika saya sedang mendengarkan safety meeting di tempat saya bekerja, saya menerima email yang menyatakan bahwa saya terpilih menjadi Preferred Candidate.

Email yang diterima Fikha FIninda ketika ia terpilih menjadi Preferred Candidate NZAS
Email yang diterima Fikha Fininda ketika ia terpilih menjadi Preferred Candidate NZAS

Preferred Candidate artinya kita terpilih menjadi kandidat utama beasiswa ini, sedangkan Reserved Candidate artinya kita termasuk dalam daftar tunggu mereka. Apabila Preferred Candidate mengundurkan diri atau tidak diterima di kampus tujuan maka tawaran beasiswa akan diberikan kepada Reserved Candidate. Sementara, Declined Candidate berarti kalian belum beruntung untuk mendapat beasiswa ini.

Setelah itu, mereka akan mendaftarkan kita ke dalam kampus pilihan kita. Alhamdulillah, saya sudah menerima LoA dari University of Auckland sebelumnya sehingga pada tanggal 19 Oktober saya menerima Letter of Offering atau kontrak dari NZAS.

New Zealand ASEAN Scholarships (NZAS)
Letter of Offering dari NZAS yang diterima oleh Fikha Fininda

Nah, setelah saya membaca surat tersebut dengan seksama dan menandatangani secara online, saya diminta untuk segera mengurus visa pelajar.

Sambil menunggu visa, apakah saya bisa mencari akomodasi disana? Bagaimana caranya?

Betul, sambil menunggu visa, kita bisa mulai mencari akomodasi sendiri. International Officer dari universitas akan membantu kita dengan memberi pilihan akomodasi, dibaca baik-baik ya, tidak harus kita ambil kok.

Ada beberapa macam akomodasi, yang pertama adalah akomodasi dari kampus (baik yang disediakan makanan atau yang masak sendiri). Silakan kunjungi website kampus masing-masing, untuk di University of Auckland silakan cek disini.

Selain itu, ada juga flatting, apa itu flatting? Flatting itu adalah tinggal di apartemen biasa yang bukan dari kampus. Caranya bisa mencari di TradeMe sebuah website yang bisa digunakan untuk mencari apartemen yang disewakan atau langsung mencari flatmates. Tidak enaknya, saat registrasi kita harus memasukkan lokasi kita di Selandia Baru serta tidak bisa melihat langsung seluk beluk akomodasi teersebut dikarenakan kita masih berada di Indonesia. Saran dari alumni kebanyakan adalah pada awal kita datang sebaiknya memesan AirBnB terlebih dahulu sambil melihat-lihat apartemen yang kita inginkan. Bikin janji terlebih dahulu dengan calon flatmates atau nomor yang tertera di TradeMe.

Rajin-rajin juga mengecek Facebook PPI wilayah masing-masing karena banyak yang memberikan informasi mengenai akomodasi.

Bagaimana dengan tiket pesawat?

International Officer dari kampus dengan senang hati akan memesankan kita tiket pesawat setelah kita mengirimkan salinan paspor dan visa pelajar.

Apa yang bisa saya lakukan sebelum berangkat?

Di bulan Desember, pihak NZAS akan memberikan pembekalan sebelum keberangkatan (pre-departure briefing) dan alumni gathering. Pada acara ini, Duta Besar Selandia Baru akan datang dan memberikan selamat kepada kalian. Selain itu, kalian akan diberi info bagaimana membuka rekening disana, bertemu alumni-alumni, dan melakukan sesi tanya jawab seputar beasiswa, asuransi dan lain-lain.

Semoga ulasan ini membantu kalian yang akan mendaftar NZAS di tahun 2019 nanti. Good luck!

* * *

Artikel ini sebelumnya telah dipublikasikan di blog personal penulis pada Desember 2017, kemudian dipublikasikan kembali oleh IndonesiaMengglobal setelah melalui pemutakhiran informasi oleh penulis, Fikha Fininda, dan melalui proses editorial oleh Siti Octrina Malikah, salah satu Content Director IndonesiaMengglobal. 

Sumber foto: Fikha Fininda

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here