Oh My! What Do I Need to Prepare to Study Abroad! (Singapore/NTU version)

0
3793

Studying abroad can be really daunting. Tak hanya kita harus mempersiapkan diri secara mental, namun banyak hal juga yang harus dipersiapkan mulai dari dokumen, hingga barang-barang yang harus dipersiapkan. Dalam beberapa bulan terakhir, saya selalu menuliskan beberapa tips dan cerita pengalaman tentang belajar di luar negeri, namun saya belum pernah menulis comprehensive list tentang apa yang harus dipersiapkan untuk belajar ke luar negri.

It really is a daunting task. Saya mencoba untuk menuliskan semuanya secara lengkap, but it’s just not exhaustive enough! Namun, jangan takut! Bagi kalian yang ingin belajar di luar negri, kali ini saya bersama PINTU (Pelajar Indonesia NTU) telah tuliskan beberapa hal kecil penting yang menurut saya dapat membawa impact yang sangat besar dalam mempersiapkan studi kamu di luar negri.

Do take note that this is the Singapore version, more specifically from NTU (Nanyang Technological University) perspective. Namun, saya percaya bahwa beberapa hal yang saya tuliskan ini dapat membantu calon diaspora lainnya yang ingin melancong ke luar negeri!

1. Prepare the right documentations: Passport, Visa, and Other Paperwork

Robert Couse-Baker

Sebelum kamu berpergian ke luar negeri, pastikan kamu sudah menyiapkan dokumen mu dengan baik! Pertama-tama, kamu harus memiliki paspor. Paspor bisa memakan waktu beberapa minggu untuk diproses, jadi yang terbaik adalah siapkan paspormu jauh-jauh hari. Selain paspor, juga diminta untuk memiliki visa untuk belajar di luar negeri; Ini semua tergantung pada negara yang kamu tuju. Sebaiknya periksa dengan sekolah yang akan kamu tuju untuk memastikan kamu tahu persis dokumen apa saja yang kamu butuhkan,baik salinan fisik atau soft copy.

Untuk Singapura, kita tidak memerlukan visa untuk berpergian dari Indonesia ke Singapura, tetapi kita memerlukan Student Pass. Apa itu Student Pass? Student Pass adalah kartu long-term pass untuk pelajar asing yang belajar di Singapura. Kartu ini merupakan bukti kita pelajar di Singapura dan memberi kita izin untuk tinggal di Singapura.

Setiap sekolah biasanya memiliki halaman website khusus yang membahas keperluan dokumentasi, sebagai contoh di NTU, kamu bisa lihat di sini. Sedangkan untuk melihat persyaratan lengkap dari Pemerintah Singapura, kamu bisa lihat di sini.

From PINTU and ICA
From PINTU and ICA

2. Money Matters: Prepare in Advance!

From Flickr.com, by Hamza Butt
From Flickr.com, by Hamza Butt

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam hal keuangan sebelum berangkat:

Open a Bank Account

Siapkan bank account baru di tempat kamu akan belajar! Untuk Singapura, sesampai di Singapura, jangan lupa untuk membuka bank account. Untuk mahasiswa baru pada umumnya, membuka bank account perlu disertai dengan Student Pass yang sudah dijelaskan di atas. Namun, mahasiswa NTU pada umumnya akan dipandu oleh senior yang akan membantu membuka bank account di OCBC, NTU. Adapun beberapa hal yang perlu dibawa adalah:

1. Paspor

2. Bukti tempat tinggal (seperti yg di jelaskan sebelumnya)

3. Student Pass/ ICA IPA Letter

Nantinya kalian akan mendapatkan satu ATM OCBC dan kartu debit OCBC FRANK yang berlogo VISA. Sehingga kalian dapat melakukan bermacam cashless payment menggunakan kartu ini. Setelah membuka bank account, kalian juga dapat sekalian mengurus Tuition Fee Loan beserta signing nya bila guarantor hadir bersama dengan kalian. Jadi, jangan lupa membawa berkas-berkas yang dibutuhkan untuk pengurusan ini.

Buat akun bank online untuk account Rupiah lama

Jika kamu belum memiliki rekening bank online untuk bank account di Indonesia, siapkan terlebih dahulu sebelum pergi ke luar negeri. Banyak bank di Indonesia yang menyediakan internet banking seperti UOB dan CIMB. Ini cara termudah untuk mengelola uang rupiah kamu saat berada di luar negeri. Walaupun kamu akan sering menggunakan rekening lokal, ada baiknya kalau kamu juga bisa mengelola uang rupiah kamu dari luar negeri.

Beritahu bank dan perusahaan kartu kredit kamu bahwa kamu akan berada di luar negeri

Kamu harus memberi tahu bank dan kartu kredit kamu tentang rencana kamu untuk belajar di luar negeri. Jika tidak, kamu berisiko terkunci dari akun kamu saat berada di luar negeri.

Simpan sebagian uangmu untuk Emergency Fund

Sangat disarankan untuk membawa uang cadangan sekitar $300 – $ 500 dalam mata uang negara tujuan kamu, untuk antisipasi akan hal-hal yang tidak diinginkan. Di kala darurat, mungkin kamu akan kesulitan untuk menarik uang tunai, makanya emergency fund ini disimpan apabila kamu membutuhkan uang untuk kembali ke Indonesia atau untuk bertahan hidup untuk sementara waktu.

Get Your Finances in Order

Perkirakan anggaran sehingga kamu dapat menghemat cukup banyak untuk mendanai studi di luar negeri. Begitu kamu tahu dimana lokasi tempat tinggal kamu, do some basic research untuk mengetahui biaya hidup yang kamu perlukan dan rencanakan untuk menambah 10 persen lebih banyak dari budget yang kamu buat itu buat safety net agar keuangan kamu aman.

Beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan untuk mengatur budget kamu adalah:
• Biaya akomodasi
• Transportasi ke dan dari kuliah maupun di sekitar kota
• Perjalanan di akhir pekan atau istirahat
• Hiburan dan wisata
• Makanan dan kebutuhan sehari0hari
• Keadaan darurat, seperti perawatan medis

Sisakan uang untuk emergency dan untuk menabung! Kamu tidak akan bisa meramalkan semua biaya, tapi lakukan yang terbaik untuk memikirkan apa yang akan menghabiskan sebagian besar uang kamu dan tetapkan target budget yang sesuai!

3. Start Packing dan Mempersiapkan Barang yang Kamu Perlukan!

Two words: Pack Light! Pastikan untuk memeriksa maskapai penerbangan kamu untuk mengetahui allowance bagasi mereka untuk menghindari biaya.

Secara pribadi, saya sarankan mengemasnya tidak lebih dari:
• Satu koper/duffle bag besar, atau koper + duffle bag untuk wanita yang barangnya lebih banyak
• Satu daybag (misalnya ransel/slingbag) untuk keperluan sehari-hari seperti belajar
• Satu dompet atau tas kecil untuk wanita

Tidak usah membawa sabun deterjen berbox-box dari Indonesia, banyak alternatif toko yang menyediakan keperluan sehari-hari dengan harga miring seperti Valu$ atau Daiso. Bawa beberapa yang penting saja dari Indonesia, seperti:

• Bawa perlengkapan mandi dan pakaian untuk dua minggu
• Rencanakan untuk membeli handuk / seprai murah pada saat kedatangan, don’t waste your space for that
• 3 pasang sepatu: casual, olahraga, dan sepatu formal – 4 if must. Sandal is optional.
• Bawa adaptor untuk peralatan elektronik kamu, di sini, power socket nya berbeda dengan di Indonesia
• Jika kamu memakai kacamata atau contact lenses, pastikan membawa pasangan ekstra! Jangan lupa obat-obatan

Mintalah senior atau bagian program studi di luar negeri dari universitas kamu untuk daftar kemasan yang disarankan, dan ingatlah bahwa banyak barang yang ingin kamu bawa akan tersedia di luar negeri. Perhatikan cuaca di negara tempat kamu belajar, karena kalau kamu membawa jaket tebal untuk musim dingin untuk daerah tropis seperti Singapura mungkin akan terlihat konyol.

Sesampai di Singapura, jangan lupa untuk membeli sim card. Beli simcard prepaid/prabayar ketika kamu sampai di Changi Airport dan jangan beli simcard turis! Apabila kamu sudah memiliki phone plans yang bulanan/pascabayar, awesome! Ada 3 macam provider di Singapura, yakni SingTel, Starhub, or M1. Lokasi pembelian SIM Card di Changi Airport:

  • Various Money Changers
  • Seven Eleven @Changi Airport: Terminal 1, Level 3
  • Cheers @Changi Airport: Terminal 2, Level 2 dan Terminal 3, Level 1

Jangan lupa juga membawa foto atau kenang-kenangan lain dari rumah untuk membantu mengurangi homesickness. Pertimbangkan juga untuk membawa jurnal atau notebook untuk merefleksikan dan menulis tentang pengalaman belajar di luar negeri kamu.

4. Find your community: Embassy, National Community and Student Engagement Community

From Flickr.com, by peteandcharlotte
From Flickr.com, by peteandcharlotte

Carilah komunitas pelajar Indonesia atau komunitas umum di Indonesia, ikutlah komunitas Indonesia seperti Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Singapura, komunitas sekolah, atau komunitas Indonesia lainya.

Mendaftarlah dengan kedutaan besar Republik Indonesia melalui perhimpunan seperti PPI. Pendaftaran kamu akan membuat kehadiran dan keberadaan kamu diketahui kedutaan dan kamu dapat dihubungi jika kamu dalam keadaan darurat.

Veteran tip: Tidak semua hukum di luar negeri sama seperti di Indonesia. Biasakan diri kamu terlebih dahulu dengan budaya lokal, dan keep away dari daerah yang kurang aman. Like the old saying: dimana bumi berpijak, disitu langit dijunjung.

Tak lupa juga, jangan menutup diri sendiri dalam perjalananmu menempuh studi di luar negeri! Carilah berbagai komunitas pelajar dimana kamu bisa mengembangkan diri dan bersosialisasi dengan orang-orang Indonesia di Singapura!

An Example of Student Community: PINTU

Pelajar Indonesia NTU (PINTU) adalah asosiasi untuk mahasiswa Indonesia di Nanyang Universitas Teknologi (NTU) Singapura. PINTU didirikan secara resmi pada tanggal 17 Agustus 2002 dan kini telah menjadi salah satu organisasi mahasiswa Indonesia yang paling mapan di Singapura. PINTU mengadakan banyak sekali acara untuk mempersatukan mahasiswa Indonesia di NTU dan salah satunya adalah Get Together Day (GTD).

What is GTD?

Get Together Day (GTD) adalah Kamp Orientasi Freshmen tahunan (FOC/ Freshman Orientation Camp) – sebuah platform untuk menyambut mahasiswa baru Indonesia untuk mengintegrasikan mereka dengan masyarakat Indonesia di NTU. Sebagai FOC, GTD Biasanya diadakan seminggu sebelum masa sekolah dimulai. Acara ini berlangsung selama empat sampai lima hari dan dilakukan di berbagai tempat di Singapura.

Sepanjang GTD, peserta akan bermain permainan yang membawa suasana hidup dan ramah di antara mereka dan rekan-rekan mereka. Tidak seperti steoreotype orientasi / ospek di Indonesia (biasanya mengandung plonco atau aktivitas senioritas), GTD dirancang dan direncanakan khusus untuk mahasiswa baru untuk terikat dengan sesama mereka Freshies dan senior. Kelompok orientasi (juga dikenal sebagai OG) akan menjadi keluarga pertama di Singapura, sebelum mengenal teman-teman kuliah baru.

GTD is managed and run by students who voluntarily support the event. Follow our Facebook and LINE account to get more exciting updates!

Facebook: https://www.facebook.com/gtdxix/
LINE ID : bit.ly/gtd_line
This year’s GTD will be held on August 9th, 12th, 13th and registration opens in July! See you guys!

A Final Word of Advice: Prepare Yourself Hollistically!

Walau nampaknya sulit, kamu harus mempersiapkan beberapa hal sebelum kamu belajar di luar negeri, namun it will be worth it! Begitu kamu menginjakkan kaki di luar negeri, kamu pasti akan bertemu dan berinteraksi dengan orang- orang dengan latar belakang yang berbeda. Penduduk setempat yang kamu temui saat berada di luar negeri seringkali sangat ingin tahu tentang kehidupan di negara asal kamu. Kesempatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk memperkaya ilmu dan di kemudian hari, kamu semakin menjadi paham dengan budaya kamu sendiri! Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian! All the best for your future studies!


BAGIKAN
Berita sebelumyaBEKERJA SAMBIL MENCARI SEKOLAH, PASTI BISA!
Berita berikutnyaTransferring to Minerva School KGI: A 21st Century Education Experience in 7 World Cities
Ignatius Aditya is an Alumni and Contributor of Indonesia Mengglobal. He was the former Mentorship Director as well as the Content director and Columnist for Asia, Middle East, and Africa for Indonesia Mengglobal since 2017. With over 5 years of experience in the space and professionally in Financial Services (Corporate and Investment Banking with an American Bank), he brings a wealth of experience in Financial Literacy, Global International Payments, Asian higher education system, global executive professional education, as well as distance-based learning, for both STEM and Business areas. He's a proud alumnus of Nanyang Technological University Singapore, a recipient Harvard Business School of Credential of Readiness and a Chartered Financial Analyst (CFA). Aditya was born and raised in Solo and is now a Singapore Permanent Resident.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here