Ke Luar Negeri Bukanlah Mimpi

49
20579

Siapa Saya?

Kalau ditanya siapa saya? Saya bukanlah siapa-siapa. Saya cuma perempuan yang lahir di desa di Jawa Tengah sebelum berurbanisasi ke Jakarta, namun punya impian bisa keliling dunia. Saya tumbuh di sebuah rumah kontrakan petakan, yang jika hujan besar akan kebanjiran. Saya kecil hidup dengan kondisi pas-pasan. Orang tua saya hanya mampu membelikan pakaian baru setahun sekali saat lebaran. Untuk menyekolahkan saya, orang tua saya harus gali lubang tutup lubang. SK PNS bapak saya yang cuma golongan 2, mungkin hampir tidak pernah ada di genggamannya karena dijadikan jaminan berhutang untuk membiayai sekolah saya.

Bagaimana dengan pendidikan? Dulu, saya bukan murid yang pintar. Bahasa Indonesia saja tidak saya kuasai dengan baik. Hasilnya, setelah pindah sekolah ke SD negeri di Jakarta, saya pun hanya bisa duduk di urutan terakhir ranking di kelas.

Akan tetapi, ternyata sifat kompetitif saya, apalagi ketika merasa iri atau direndahkan orang lain membuat saya bisa berprestasi. Iri saya terhadap guru yang lebih menyayangi murid lain dibanding saya, membuat saya merasa dianaktirikan dan berniat membalasnya dengan masuk ke sekolah unggulan. Selama dua bulan jelang ujian kelulusan, saya pun selalu bangun dini hari untuk belajar. Hasilnya, saya lolos ke sekolah terbaik di daerah tempat saya tinggal.

Bukan Murid yang Menonjol

Baik di SMP dan di SMA, saya bukan murid yang menonjol. Masuk ke 10 besar ranking pun tidak pernah. Saya juga sulit bergaul karena minder. Entah dari mana saya bisa tidak punya kepercayaan diri. Saya punya penyakit demam panggung, yang membuat saya menghindari segala bentuk kegiatan yang mengharuskan saya berbicara di depan orang banyak. Dari hanya sekedar menunjuk jari, sampai maju di depan kelas bisa membuat saya mau muntah.

Karena bukan murid yang pandai, saya pun gagal masuk ke jenjang kuliah sarjana negeri. Saya akhirnya “terpaksa” masuk kuliah diploma 3, jurusan Broadcasting. Jangan tanya saya waktu itu, jurusan apa Broadcasting ini. Yang saya tahu saat itu, teman-teman saya memberi informasi kalau kuliah Broadcasting akan melatih mahasiswanya untuk bekerja di belakang layar. Tidak akan ada presentasi atau maju ke depan kelas. Jadilah saya tertarik untuk mendaftar dan ikut tes.

Tapi ternyata…..

Bukan cuma saya harus presentasi di depan kelas, tetapi saya juga harus tampil di depan kamera. Akhirnya tidak ada lagi jalan untuk menghindar. Semua harus saya hadapi. Di sinilah, saya mulai belajar sangat tekun dan melawan ketakutan saya akan public speaking.

Namun demikian setelah lulus kuliah, saya masih orang yang sama. Masih takut berbicara di depan kelas, dan masih tidak percaya diri. Tetapi saya mulai bisa melihat potensi besar di dalam diri saya berkat ketekunan yang saya coba jalani.

Sebelum lulus, saya pun ditawari pekerjaan oleh sahabat saya, yang saat itu sudah menjadi presenter olahraga di sebuah televisi swasta. Bagi sahabat saya, saya adalah orang yang paling tepat untuk menjadi reporter olahraga, karena kecintaan saya terhadap sepakbola.

Ya, saya punya hobi yang jarang disukai wanita. Dulu, saya menonton hampir semua pertandingan sepakbola yang disiarkan langsung di televisi. Kecintaan pada sepakbola, ternyata membawa saya ke pekerjaan pertama, bahkan sebelum saya lulus kuliah. Kecintaan saya ini pula yang membawa saya menggapai cita-cita saya ke luar negeri.

Ke Luar Negeri Bukanlah Mimpi
London, Mei, 2008

Berkunjung Ke Inggris

Dulu, ke luar negeri tampak tidak mungkin bagi saya, karena kondisi ekonomi keluarga. Jangankan ke luar negeri. Kedua orang tua saya saja tidak pernah naik pesawat terbang. Namun, jika ada mimpi, maka akan ada kenyataan.

Saat itu tahun 2008. Saya sudah bekerja di stasiun televisi berbeda. Baru satu tahun saya bekerja, tiba-tiba Manajer saya mengatakan akan mengirim saya ke Inggris untuk meliput. “Hah? Inggrisssss? Impian saya!” teriak saya dalam hati.

Sebuah mimpi yang terlupakan, tiba-tiba terwujud tanpa harus membayar sepeserpun. Entah bagaimana caranya, tetapi hidup sepertinya memang bekerja demikian. Saat kita menginginkan sesuatu amat sangat, suatu saat nantinya keinginan tersebut akan terwujud.

Pengalaman pergi ke Inggris kurang lebih 2 minggu, membuka mata saya. Interaksi saya dengan orang di luar negeri, membuat saya ingin kembali. Saya tidak ingin lagi terkurung di dalam sangkar. Saya ingin sekali membuka diri saya, pola pikir saya, dan mengembangkan kemampuan saya. Saya ingin mengetahui apa yang ada di luar negeri dengan mata kepala saya. Saya ingin belajar budaya yang berbeda. Lalu muncul mimpi lainnya: Saya ingin merasakan tinggal di luar negeri selama satu hingga dua tahun.

Sarjana Adalah Pintu Awal

Bagaimana caranya bisa tinggal di luar negeri? Paling memungkinkan, ya, beasiswa. Tapi bagaimana bisa mendapat beasiswa jika saya hanya lulusan D3? Maka saya harus menunggu 4 tahun untuk bisa masuk kuliah S1 karena harus mengumpulkan biaya lebih dulu.

Saat itu, saya sudah berbeda. Saya sudah mengerti benar diri saya. Saya mulai percaya diri karena sudah menemukan potensi saya. Saya pun jadi gemar membaca, karena saya punya roomatte yang menggilai buku dan menularkannya pada saya. Teman itu bersamaan dengan saya ke Amerika, meraih beasiswa Chevening ke Inggris. Orang di sekitar kita punya pengaruh besar dalam mewujudkan cita-cita kita.

Setelah saya lulus kuliah S1 tahun 2011, saya mencari pekerjaan baru sambil iseng-iseng mencari informasi tentang beasiswa. Ternyata banyak beasiswa degree yang mengharuskan pelamarnya bekerja minimal satu tahun setelah lulus S1. Saya pun tidak masuk kualifikasi. Saat sahabat saya bisa mendaftar Chevening, maka saya harus menundanya.

Kemudian saya melihat ada pengumuman pembukaan fellowship tahunan bernama PPIA-VOA Broadcasting Fellowship 2012-2013, yang memberi lowongan bagi 2 orang fellows. Syaratnya tidak terlalu rumit. Saya pun mengunggah formulirnya saat beasiswa dibuka, dan pelan-pelan mengisinya.

Suatu hari di bulan Januari 2012, saya  ditelfon oleh Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika, bahwa saya lolos seleksi administrasi dan diwawancara melalui telfon. Saya pun masuk masuk ke-10 besar kandidat yang akan menjalani proses wawancara panel dengan PPIA dan Voice of America. Saat wawancara, lagi-lagi saya menjawab dengan jujur dan semangat semua pertanyaan. Pada akhirnya, kerja keras pun terbayar. Saya resmi menjadi fellow PPIA-VOA Broadcasting Fellowship 2012-2013, yang akan bekerja dan tinggal di Amerika.

Jadi Intinya Bagaimana ke Luar Negeri?

Dari cerita panjang pengalaman saya, saya akan merangkumnya tentang bagaimana saya bisa bisa ke luar negeri. Pertama, adalah dengan cara bekerja. Kedua, adalah dengan cara beasiswa.

  • Berdasarkan pengalaman saya, carilah pekerjaan yang memungkinkan kita untuk berkunjung ke luar negeri secara gratis. Pekerjaan sebagai jurnalis, PNS, dosen, guru, pekerja sosial, pekerja NGO, dan peneliti, adalah beberapa pekerjaan yang berpeluang menghantar kita ke luar negeri. Pekerjaan berorientasi publik ini juga lebih banyak membuka kesempatan untuk mendapat beasiswa, karena pengetahuan yang kita dapat nantinya bisa kita sebarkan kepada masyarakat luas.
  • Tapi kan kita harus pintar? Ah, tidak juga. Contohnya saya. Yang penting adalah mimpi, keinginan, dan usaha keras. Akan selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha keras. Modal paling murah untuk jadi “pintar” adalah dengan membaca buku. Saat pengetahuan luas, semua sesi test akan dilalui dengan jauh lebih mudah. Apalagi sekarang internet menyediakan informasi dan pengetahuan yang nyaris tidak berbayar. Membaca berita atau buku gratis, bisa kita lakukan dengan mudah.
  • Jadikan ejekan dan pandangan miring orang menjadi motivasi. Karena rasa sakit hati, bisa menjadi motivasi terbesar untuk maju. Keinginan untuk membuktikan diri, bisa diarahkan menjadi hal yang positif.
  • Dan jika kita punya ketakutan, seperti ketakutan saya terhadap public speaking maka harus kita lawan, jangan dihindari. Siapa yang menyangka saya malah sempat menjadi presenter TV?
  • Cara lainnya adalah melalui beasiswa. Beasiswa bisa didapat siapa saja, bahkan orang yang tidak pernah mendapat nilai terbaik seperti saya. Beasiswa bahkan bisa didapat oleh orang dari kampung seperti saya dengan kondisi keuangan yang amat pas-pasan. Beasiswa juga mungkin sekali didapat oleh orang yang bahasa Inggrisnya lemah seperti saya dulu. Intinya, ketika ingin mencari beasiswa, jangan pernah berpikir: saya kan tidak pintar, nilai saya kurang, saya tidak punya pengalaman berorganisasi, saya kan tidak bisa berbicara di depan umum, kemampuan English speaking saya kan buruk. Stop judging yourself. Daripada berpikir yang belum terjadi dan menghawatirkan kemampuan diri, mengapa tidak mencoba? Set the goal, don’t think too much, and just do it! Kalau bahasa Inggris kurang, belajar dari buku-buku tanpa harus bayar juga bisa. Pinjam teman, ke perpustakaan, atau lewat internet bisa jadi pilihan.
  • Oh ya, jika punya hobi yang dibilang konyol atau ditertawakan orang, jangan berkecil hati. Karena itu bisa membawa kita ke tempat yang tidak akan pernah kita duga sebelumnya. Jadi penggemar drama Korea juga tidak mengapa. Siapa tahu bisa membawa Anda ke Korea, seperti hobi menonton sepakbola membawa saya ke Inggris dan Amerika. Something we love will bring us to something big in our life.
Ke Luar Negeri Bukanlah Mimpi
Drop Ball, NYE, at Time Square, 2013
  • Beasiswa tersebar di mana-mana. Aktif mencari di Google. Cari yang sesuai dengan kualifikasi kita. Atau, ya, dicoba saja meskipun kita berpikir kriteria kita tidak memenuhi. Karena pandangan pemberi beasiswa, bisa berbeda dengan penilaian kita terhadap diri sendiri. Seringkali kita terlalu rendah menilai diri kita sendiri.
  • Ketika menulis essay atau menjawab pertanyaan wawancara, tulis dan jawablah sejujurnya karena sepertinya para pewawancara bisa melihat passion dan visi kita dari kejujuran tersebut.
  • Aktiflah dengan berbagai kegiatan sosial atau organisasi sejak dini, karena akan bermanfaat untuk aplikasi. 
  • Kelilingilah diri kita dengan teman-teman yang punya orientasi prestasi yang sama. Seperti dua sahabat saya, keduanya mempunyai andil yang besar dalam prestasi saya. Orang terdekat mempunyai pengaruh yang besar untuk mewujudkan cita-cita kita.

Dan…yang paling pertama harus dilakukan sebelum melakukan proses di atas, menurut saya adalah: bermimpi.  Ke luar negeri nantinya bukan lagi menjadi mimpi, karena mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan.

Dreams will become reality!

*Foto disediakan oleh penulis

49 KOMENTAR

  1. Dubai Uni Emirat Arab (UEA) Butuh Sarjana Teknik.
    Perusahaan Listrik dan Air Pemerintah Dubai atau Dubai
    Electricity and Water Authority menyampaikan keinginannya untuk mempekerjakan
    tenaga kerja dengan kualifikasi sarjana bidang teknik asal Indonesia.
    Managing Director dan Chief Executive Officer (CEO) DEWA
    Saeed Mohammad Al Tayer ketika menerima Konsul Jenderal (Konjen) Republik
    Indonesia Dubai Mansyur Pangeran di kantor pusat Dubai.
    dibutuhkan TKI yang profesional dan skilled terus meningkat
    untuk mengurangi jumlah TKI informal dan unskilled di Dubai serta di wilayah
    Persatuan Emirat Arab (PEA)CEO DEWA.
    Dibutuhkan Sarjana Teknik Kelistrikan, Telekomunikasi, Mesin,
    dan Komputer untuk mengisi berbagai posisi, seperti Senior Manager, Manager,
    Deputy Manager/Assistant Manager,Senior Engineer, Engineer dan Assistant
    Engineer.

    Bagi yang diterima akan mendapatkan status sebagai pegawai
    pemerintah Dubai dengan kontrak kerja 5 TAHUN dan memperoleh gaji yang sangat
    memadai serta berbagai tunjangan tambahan seperti tiket pesawat, visa/ ijin
    bekerja dan asuransi untuk yang bersangkutan maupun anggota keluarganya.
    Seluruh proses rekrutmen akan dilakukan di Indonesia bekerjasama
    dengan institusi dan agen tenaga kerja swasta terkait, sesuai dengan peraturan
    nasional Indonesia. Pihak DEWA sendiri yang akan langsung melakukan wawancara
    dengan para kandidat di Jakarta.
    Konjen RI menyampaikan apresiasi dan menyambut positif keinginan
    DEWA untuk segera mempekerjakan tenaga Sarjana Teknik dari Indonesia.
    Jadi Yang Harus DiPersipkan Dan Dilatih Adalah:
    Bahasa inggris harus bagus, buat CV dalam bahasa inggris, buat passport dll.
    Buatlah CV yg efektif , yg marketable, dalam arti bisa menjelaskan dengan baik
    , segala kemampuan kita, tapi tidak berlebih2 an. Tingkatkan kemampuan
    interview. CV yg bagus dan marketable serta interview skill yg bagus , adalah
    langkah awal dalam proses recruitment.

    Kuasai dan fahami bidang anda dengan baik, harus jelas apa
    spesialiasi keahlian anda, karena yg dicari adalah expert, punya keahlian
    khusus. Orang yg bisa segala macam kerjaan, mengerjakan segala hal, dianggap
    tidak memiliki keahlian yang jelas.

    CV LAMARAN KERJA DIKIRIM KE AKUN EMAIL:

    PT. GUNAMANDIRI PARIPURNA

    Recruiment & Sapply Profesional Workforces

    kurniawanaji388@gmail.com

    kurniawanaji388@yahoo.com

    Jl. Kapten Tendean No.24 Mampang Perapatan

    Jakarta 12720 – Indonesia.

  2. demi apapun aku jadi termotivasi ka. aku yoan umur aku 15tahun dari sd aku suka banget sama yg nama nya korea aku kpopers. aku selalu berhayal kapan aku bisa ke korea, ketemu artis korea, bisa jalan2 ke tempat2 terkenal yang ada di korea. aku ga begitu pinter tapi aku selalu masuk 10 besar . aku pengen kaya kaka bisa keluar negri terutama korea, doain aku ya biar aku sukses juga kaya kakak aminnnn

    • nih ini sama banget kek aku! dulu waktu aku kelas 2 smp, aku suka banget gila sama yang namanya Girls’ Generation! bahkan aku juga pernah bermimpi menjadi terkenal sampe ke negri Korea. aku juga punya banget banyak mimpi, terutama membangun bisnis dengan orang luar dan memiliki cabang bisnis sampe ke Amerika. terutama Los Angeles! beneran tempat favorit.

  3. wah wah meninspirasi sekali >___< I'm not alone ._. Aku juga penggemar drama korea, dan punya mimpi bisa kesana dan studi disana, tapi juga banyak yang menganggap itu konyol bahkan mungkin aku nggak bisa
    tapi karena artikel ini, jadi termotivasi kembali ^^ semoga kakak selalu sukses ^^ BIG AMIN ^^/

  4. Aku juga pengen cari beasiswa ke korea… Kebetulan aku juga hobby film korea…

    Tapi kadang aku juga minder…boro2 mau cari beasiswa sedangkan bahasa inggris aja lemah, jarang bersosial, ngomong depan publik aja udah gemetar…

    Semoga aku bisa tinggal di negri gingseng itu…

  5. Wawww, setelah baca ini seperti membakar semangat, bahwa jangan pernah berhenti dalam bermimpi. saya jadi percaya diri. saya ingin bangat ke USA. saya sedang mencari cara utk bisa ksna. ini sangat mengispirasi .

  6. Terima kasih postingan ini sangat memotivasi saya. Saya bercita-cita bisa keliling dunia setelah cita-cita saya menjadi pramugari dan dosen tidak tercapai karna saya tidak lah pintar. Saya akan lebih berusaha dan bekerja keras Semoga mimpi saya bisa tercapai aamiin

  7. merinding bacanya! pingiiiiinnnn banget ke Eropa terutama inggris. sampe daftar kuliah pend.bahasa Inggris. iri banget! dan yg pasti termotivasi banget deeeh. thank you mbaknyaaa^^

  8. keren bgt….. bikin yg baca jadi termotivasi,saya juga ingin kuliah di LASALLE singapur. apakah itu bisa? … saya akan terus berusaha dan maju ke dpan untuk meraih smua itu…. FIGHTING!!!

  9. Saat ini saya masih kuliah. Dan saya punya mimpi untuk bekerja di luar negri sejak lama sekali. Setelah membaca ini.. saya merasa impian saya mungkin bisa jadi nyata, terimakasih mbak Retno motivasinya.

  10. Subhanallah mbak sangat memotivasi saya :’) , saya juga sempat berlinang air mata saat membacanya.
    Saya masih duduk di bangku SMP, dan saya bercita-cita ingin kuliah dan bekerja di luar negeri , demi kedua orang tua saya dan adik-adik saya. Saya bukanlah orang yang aktif di sekolah dan belum pernah mendapat piala prestasi satupun, sehingga orang lain menatap saya dengan sebelah mata. Tetapi mudah-mudahan saya bisa mewujudkan impian saya itu. 🙂

  11. Sangat” memotivasi kak….
    Thk’u so much kak posting mu sangat memotivasi !! Jd pgn cpt” slesain kuliah untuk mengikuti jejak mu …..

    Thank’u so much kak retno ….

  12. suka banget sama postan kaka, kita punya beberapa kemiripan semoga saja saya bisa seperti kaka, karena itu impian saya sejak lama :), kalo boleh tau dari mana cara kaka melatih kemampuan berbahasa inggris? dan dari web mana kaka bisa dapatkan info beasiswa?

  13. Thank you thank you very much. I have a big dream to become an actor hollywood because i like action movies. I want to the dream become true

  14. Wah, memotivasi banget. Makin tambah semangat mengejar impian yang mustahil hehehe. 😛

  15. Kakak bilang kakak dari kampung, kakak merantau ke jakarta, kerja, dan dapet kuliah diploma di UI kak ? Hebat.

  16. My name is Retno too. Nice to know you..
    I’m so impressed and motivated after reading your article.
    We have the same dream like going abroad.
    I really really wanna go abroad.
    But your major is different with me.
    I study about primary school teaching education major. Yeah, I will be an elementary school one day.
    I never know that I will become like you or not that can go abroad and live there for a long time..
    I hope that this major can lead me to the bright future. Coz some people always look underestimate at me.
    Become an elementary school will get small salary, why do u choose this major ? why not the others ? People questions are always the same. And I think about it too.
    I have a big dream. I really wanna go abroad, and this major will bring me there or not I dont know.
    I am not too smart, I am not too active in campus, and I havent known well about my skill.
    After read this article, I change my mind, whatever people will look at me. I have to make my drans cone true. Like you

  17. Memotivasi banget mba!!
    Kebetulan tahun ini saya diterima di STMM MMTC yogyakarta. Saya ambil manajemen produksi siaran.
    Jadi penyemangat banget mba, tulisannya. Kebetulan mimpi saya dari sd juga ingin lanjut sekolah keluar negeri.
    Makasih banyak mba. I have a dream and i’ll work hard for it.

  18. Mba Eno tulisannya keren, menginspirasi banget.. btw msh inget gilang ga? Yg pernah magang di kompas sport hehe.. nanya dong mba eno, pendaftaran VOA itu tiap tahun bakal ada ya mba? Mau banget coba kerja di luar negeri soalnya

  19. sbnrnya ga susah sih keluar negeri, banyak sekali perusahaan freelance (tipe properti, asuransi) juga menawarkan hadiah ke luar negeri bahkan >10 pillihan negara, targetnya juga tidak harus super sekali kok lagipula utk mencapainya

  20. aku punya cerita dan mimpi yang sama. semoga mimpi ku juga bisa tercapai. terimakasih karna tulisannya sudah menambah motivasi untuk diri ku.

  21. maaf sebelumnya’ini aq cuma mau cerita2 sedikit masalah pribadi aq yang skrn udah lumayan sukses berkat dibantu atas nama mbah sangrego dgn no.beliau 082384038889,awal aq takut hubungi beliau tapi aq beranikan diri telpon dia dan degar arahan beliau,berkat petunjuk beliau ini usaha aq sukses,ini kami tak sombong cuma mau memperkenalkan mbah kepada anda yang lagi kesusahan memikirkan jalan keluar permasalahanya,bagi anda minat silakan aja berurusan degan beliau.terima kasih

  22. Saya skrng kelas 3 SMA saya juga mempunyai mimpi untuk bekerja di luar negri,dan saya kuliah nanti ingin mengambil jurusan bahasa inggris atau broadcasting.cita2 saya ingin keliling dunia. Saya ingin melihat di luar sana seperti apa. Terimakasih

  23. LOWONGAN KERJA KE TAIWAN SISTEM POTONG GAJI
    DIBUTUKAN 80 TKI/TKW KE TAIWAN
    DENGAN BIDAN PEKERJAAN MANUFAKTUR (PABRIK) DAN FISHING (PERIKANAN) RESMI NEGARA (BNP2TKI) DAN BIAYA PEMBERANGKATAN DI BANTU PEMINJAMAN OLEH LEMBAGA KAMI DENGAN SISTEM POTONG GAJI !!
    Bagi Yang Berminat Bekerja Di Luar Negeri Silahkan Hubungi
    Bpk MUH.JABAR ANNUR
    Tlp: 0853 9762 3847
    FASILITAS MENJADI TKI/TKW TAIWAN:
    -Gaji 15 – 35 Juta Perbulan
    -Jenis Pekerjaan Pabrik Dan Perikanan
    -Full Asuransi
    -Tempat Tinggal Selama Kerja Di Taiwan
    -Makan Dan Minum Di Tanggung Perusahaan
    -Kontrak Kerja Maksimal 5 Tahun
    SYARAT MENJADI TKI/TKW KE TAIWAN :
    – Laki2 dan Perempuan
    -Sehat Jasmani Dan Rohani
    -Ijazah Minimal SLTP/SMP Sederajat
    -USIA 19 -38 Tahun
    -Pas Foto Ukuran 3,4 x 4,5 Dengan Latar Warna Hitam,Putih,Biru Atau Merah
    -Foto Copy KTP
    -Surat Keterangan Izin Orang Tua/Wali
    -Map Warna Kuning Atau Biru
    -Materai 6000
    SYARAT TERPENTING ADALAH :
    -LULUS UJIAN EPS/ TOPIK TAIWAN, YANG DIADAKAN LANGSUNG SECARA NASIONAL OLEH PJTKI YG DI BAWAH NAUNGAN BNP2TKI
    LEMBAGA KURSUS ATAU PELATIHAN BAHASA TAIWAN UNTUK CALON TKI/TKW TAIWAN YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN EPS/TOPIK TAIWAN DI SELENGGARAKAN DI: KURSUS CENTRAL MANDARIN
    Darmo Permai Selatan X No.43 Tanjung Sari, Suko Manunggal, Kota SBY
    Kami Siap Membantu Anda Mewujudkan Mimpi Menjadi Tki/Tkw Taiwan Dan Memperoleh Penghasilan Yg Tinggi 15 – 35 Juta Perbulan
    HANYA DENGAN BIAYA YANG WAJIB DIBAYARKAN SELAMA PENDIDIKAN
    Rp 2.250.000 ( DUA JUTA DUA RATUS LIMA PULUH RIBU )
    ANDA AKAN MENDAPAT FASILITAS PEMBELAJARAN DARI KAMI BERUPA :
    -Pendidikan Atau Pelatihan Yang Kurang Lebih 1 Sampai 3 Bulan
    -Buku Panduan Belajar , Modul,Kamus, Bank Soal Terbaru Mengara ke Soal Yang Akan Di Ujikan Soal Plus CD LISTENING
    -Program Tryout Yang Menjurus Kepada Soal2 Yang Akan Di Ujikan
    -Guru Berpengalaman Eks TAIWAN
    -Penginapan Dan Makan/Minum Bagi Peserta Dari Luar Kota
    UNTUK PENDAFTARAN DAN INFORMASI LAINNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI Dari PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) Atau BNP2TKI
    Bpk MUH.JABAR ANNUR
    Tlp: (0853 9762 3847)
    Jl. Raya Kupang Jaya 1,Sonokwijenan,Suko Manunggal
    Kota Surabaya, JAWA TIMUR
    MAAF KAMI HANYA MELAYANI YANG SERIUS BUKAN ABAL – ABAL KARENA BANYAKNYA PEMINAT.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here